Metode Masturbasi [ bag 2]

Tipe 2A, Merangsang Clitoris selama Berbaring Pada Perut:
“Saya gunakan jari telunjuk saya. Saya berbaring pada perut saya dan memeluk bantal dengan tangan saya yang lain. Saya gunakan gerakan melingkar dan gerakan naik turun pada clitoris saya dan biasanya menjaga kaki saya sedikit terbuka, tetapi katika saya lebih mendekati orgasme, saya merapatkan kembali keduanya. Kadang-kadang saya bergerak banyak dan di waktu lain hanya bergerik sedikit.”

“Saya masturbasi sebagian besar perut saya dan gunakan tangan saya untuk merangsang clitoris saya dalam gerakan keatas dan kebawah, menggunakan jari tengah saya, jari telunjuk dan jari manis. Tangan kiri saya menimang-nimang payudara saya. Saya bergerak banyak dalam gerakan berputar dan keatas dan kebawah. Saya merasa banyak dan berkata “fuck”. Saya tetap membuka kaki saya dipermukaan dan ketika saya merasa diri saya mengalami orgasme. Saya rapatkan kaki saya dan menarik tubuh saya keatas dari lantai dan tempat tidur, apapun itu. Kadang-kadang saya masturbasi dalam keadaan bediri dan gunakan gerakan yang sama dan bergerak cukup sedikit. Kadang-kadang saya masturbasi pada punggung saya dan menemukan bahwa sulit mencapai orgasme dengan cara demikian.”

“Saat masturbasi, saya berbaring dengan perut saya dengan kaki-kaki sedikit terbuka, menggunakan kedua tangan. Kuku-kuku jari tangan kanan memberikan tekanan langsung pada kemaluan, dengan tangan kiri lebih menambah tekanan langsung pada tangan kanan saya. Gerakan dari gerakan kedepan kebelakang cukup cepat memeberikan pergeseksn clitoris yang saya inginkan.”

“Urutannya: Saya letakkan handuk diatas tempat tidur, letakkan vibrator keatas handuk dengan pulsator (pembagi getaran) menunjuk keatas (pulsator mempunyai diameter mangkok penggetar sekitar 1 inchi). Saya berbaris cukup tepat pada perut saya dengan lengan saya dan kaki membentuk huruf V, dengan pulsator bekerja pada area kemaluan. Saya tidak menggunakan tangan-tangan saya sampai mendekati orgasme, saat saya sedikit menggerakkan vibrator dengan tangan kiri sehingga tepat pada tempat yang benar. Sesaat sebelum orgasme, tangan dan leher saya menjadi kaku dan tangan saya kearah udara sesaat sebelum saya gerakkan tangan kiri saya untuk memainkan vibrator pada waktu kritis.”

“Saya masturbasi pada perut saya dengan dengan tangan kanan saya diantara kaki-kaki saya dan dengan lembut secara melingkar memijat clitoris saya. Saya jarang menyentuh payudara saya atau bagian lain tubuh saya karena saya telah menemukan bahwa secara fisik itu sedikit kecil untuk saya.”

Tipe 2A1, Berbaring diatas Perut dengan Penetrasi Vagina Berkala:
“Saya masturbasi pada perut saya dengan kedua kaki berdempetan, menekan clitoris saya dengan kedua jari tangan (jari-jari telunjuk dan tengah), satu diatas yang lainnya. Kadang-kadang saya membuai payudara saya atau pantat saya dengan satu tangan, atau memasukkan jari-jari kedalam vagina, tetapi tidak biasanya. Saya kurang banyak bergerak dibandingkan dalam melaksanakan hubunngan intim.”

“Saya berada pada perut saya berbaring dengan bantal diantara kaki-kaki saya, menggeseknya melawan bantal atau juga menggunakan jari-jari saya. Tubuh saya kaku dan mengeras katika saya menggesek clitoris saya dengan gerakan melingkar. Tangan yang lain berada pada puting susu saya, mencubitnya, dan kadang-kadang saya menggunakan vibrator pada vagina atau pantat saya. Kaki bervariasi.”

Tipe 2A2, Berbaring pada Perut dengan Penetrasi Vagina:
“Saya berbaring dengan perut saya dengan kaki sejauh mungkin terbuka dan meletakkan sekitar 3 bantal dibawah saya untuk melengkungkan punggung saya. Saya memijat tubuh saya pada daerah alat kelamin dan memasukkan jari tengah dari satu tangan kedalam vagina dan menekan tangan yang lain dengan keras melawannya pada daerah clitoris saya. Cara ini saya bisa merangsang dengan kuat keduanya clitoris saya dan mulut rahim (yang seringkali sensitif tetapi tidak sesensitif clitoris) napas saya menjadi pendek-pendek dan terengah-engah dan tubuh saya mulai berguncang dan berkontraksi dengan keras. Ketika tubuh saya melemah pada jari dan tangan dibaliknya. Saya mencoba menggunakan 2 atau 3 jari, tapi hal ini tidak menguntungkan kemudian tidak meningkatkan gairah sejauh yang dilakukan dengan 1 jari.”

“Saya gunakan tangan saya memulai dengan gesekan yang biasa diseluruh diri saya untuk menghangatkan tangan-tangan saya dan tubuh saya, kemudian saya bergerak pada selangkang kaki dan dengan pelan-pelan memberikan tekanan dengan ujung-ujung dari ke-4 jari. Kemudian saya balik dengan perut saya. Saya mulai menggunakan gerakan melingkar dengan dua benda diantara jari-jari saya. Dengan tangan kanan saya memeriksa untuk melihat apakah vagina saya basah, dan berfantasi. Saya terus merangsang clitoris saya dengan tangan kiri dan kemudian memasukkan 2 jari-jari kedalam vagina saya. Saya suka lipatan-lipatan dan crevasses. Sangat hebat merasakan sesuatu didalam tubuh saya sendiri. Saya juga kadang-kadang merangsang pembukaan urethra, tapi hal itu bisa menyakitkan. Kaki saya biasanya tertutup, tapi kadang-kadang terbuka. Jika saya tidak mengalami orgasme dengan cara demikian, kemudian saya memegang seluruh otot-otot saya di kaki dan pantat saya, dan saya kadang-kadang mulai menggerakkan seluruh tubuh saya keatas dan kebawah, atau mungkin hanya mengerakkan tangan saya. Saya seringkali menikmati pantat saya keluar dari bawah penutup-dinginnya udara merangsangnya atau mungkn ini adalah hasrat yang dikeluarkan, saya betul-betul tidak bisa berkata-kata. Bagaimanapun, kembali pada perut saya benar-benar menambah kemampuan saya untuk mencapai jari-jari saya lebih dalam kedalam vagina saya.”

Tipe 2B, Rangsangan Clitoral/Vulva selagi Berbaring diatas Perut:
“Pada perut saya dengan kedua tangan (satu diatas yang lain) penutup daerah alat kelamin sebelah luar saya, bibir yang lainnya tertutup. Saya dengan lembut menekan daerah tersebut dengan jari-jari menekan melawan arah kurva belakang bibir dan telapak tangan saya menekan ke depan dan tulang kemaluan. Kaki berdempetan. Saya telah melakukan hal ini setiap hari sejak saya berumur empat atau lima tahun. Saat pasangan saya bergabung dia berbaring dipunggung saya dan membantu saya menekan.”

“Saya menggunakan kurva plastik punggung, bukan pelapis, dari vibrator kecil, saya lebih menyukai ini karena saya sangat jarang memiliki periode waktu yang lama sendirian menggunakan metode manual, yang saya temukan terlalu lambat dan tidak semenarik dan lebih melelahkan. Saya termasuk orang-orang yang memegang vibrator lebih dan kurang kuat dibawah saya ketika saya berbaring menghadap ke bawah, dan menggerakkan tubuh saya keatas saya dan berputar. Saya gunakan itu saya khusus melawan arah dengan clitoris saya dan bibir vagina. Saya senang kaki saya berhimpitan. Cara mengontrol jumlah sentuhan dengan vibrator. Kadang-kadang saya bergerak cukup hebat, kadang-kadang sangat sedikit. Lebih bergairah, lebih banyak gerakan.”

“Saya berbaring pada perut saya dengan bantal diantara kaki saya memulai pada punggung saya dan jenis sekumpulan yang ada ditengah-tengah. Tangan saya dibawah bantal dibawah daerah clitoral, dan saya mengbungkuk kearah bantal dengan berirama. Kemudian saya meletakkan vibrator saya diatas clitoris saya dan sementara itu yang lainnya tetap, saya mengesek melawannya beberapa saat, sampai saya begitu lengket saya harus membalikkannya, disaat tangan kiri saya siap atau bermain dengan clitoris saya atau daerah vaginal saya. Ini sangat erotis sangat penting bahwa tangan kanan saya tetap menjaganya dari getaran terlalu banyak (alasan untuk bantal). Kadang-kadang vibrator menunjuk kearah kiri, kadang-kadang kearah anus. Kaki-kaki saya berdempetan erat dan saya berfantasi. Kadang-kadang saya tepukkan vibrator dengan cara khusus.”

Tipe 2B1, Merangsang Clitoris/Vulva selagi Berbaring pada Perut dengan Penetrasi:
“Saya tempatkan vibrator saya pada clitoris dan labia minora saya dan jalan mudah berdempetan, khususnya dengan pergelangan kaki disilangkan (ini membuat tegangan otot-otot lebih hebat dan memuaskan hasrat refleks untuk menentukan lutut-lutut saya bersamaan). Saya terlebih dulu menyentuh payudara dan perut saya, tetapi rupanya hal itu berlebihan. Dan saya dulu menggerakkan tangan–tangan saya lebih banyak daripada gerakan tangan saya, sekarang saya bergerak lebih banyak.”


Tipe 3, Menusukkan kedalam sebuah bantal atau benda lain yang lembut:
“Saat saya masturbasi, saya biasanya berbaring telungkup dengan beberapa pakaian, seperti selimut atau seprei, yang ditarik bersamaan sehingga terdapat gundukan dimana saya mengegesek maju mundur.”

“Saya berbaring pada perut saya dengan beberapa bahan yang tertarik kuat-kuat diantara paha saya dan menekannya melawan seluruh daerah kemaluan saya, kemudian mempelantingkan tubuh saya dengan lembut sampai orgasme.

“Ya, saya menikmati masturbasi. Saya telah masturbasi sejak masa kanak-kanak dan tidak melihat alasan-alasan apapun untuk menghentikannya. Bagaimanapun, saya senang melakukan seks dengan pasangan karena saya senang bersama-sama. Saya selalu mengalami orgasme dan biasanya beberapa kali, tergantnug mood saya. Saya tidak melakukan masturbasi seperti orang lainnya yang pernah saya dengar. Saya membuat gumpalan ditempat tidur kira-kira besarnya seukuran kepalan tangan (saya dulu menggunakan kepala teddy bear saya yang malang, tetapi sejak saya bertambah tua untuk tidur dengan teddy bear, gumpalam seprei telah mencukupi) dan kemudian berbaring pada perut saya dibagian atasnya agar menekan clitoris saya. Saya kemudian menggerakkan pinggul saya dalam gerakan memutar sampai klimaks-sangat mudah. Ini bekerja dengan kaki terpisah atau berdempetan- satu kaki juga, meskipun saat saya terutama sekali berada dalam kondisi hiruk pikuk, keduanya bersamaan kadang-kadang terasa lebih baik. Saya biasanya mengakhirinya daripada dengan berat saya pada kedua lutut saya dan siku, sehingga saya tidak bisa melakukan terlalu banyak dengan kedua tangan saya.”

“Saya silangkan kedua kaki saya, mendorong punggung saya kearah objek yang lembut (bantal yang terbaik) dan berfantasi. Ini adalah saya yang coba dan benar. Saya betul-betul menikmati sentuhan terhadap diri saya, tetapi tidak sebagus cara ini. Saya betul-bertul bergerak sedikit sekali, hanya telah siap untuk orgasme saya bergerak dengan gerakan yang betul.”

“Mastrubasi: Saya biasanya “membuat gumpalan” sebuah bantal atau menggulung jubah mandi atau bahkan tas laundry- saya mengendarainya seperti seekor kuda, menekan kearah bawah dan secara cepat naik dengan mudah-menekan lebih keras dan lebih keras lagi. Dengan atau tanpa berpakaian.”

Tipe 3, Menusuk kedalam sebuah Bantal atau Benda Lembut yang lain dengan Penetrasi Vagina:
“Berbaring pada perut saya dengan sesuatu yang kecil (seperti sebuah Tampax) dalam vagina saya dan sebuah bantal dikepit diantara kaki saya, saya bergerak kearah atas dan bawah dengan pelan-pelan, kemudian lebih cepat dan lebih keras. Urutannya seperti ini - Saya memasukkan objek, berguling diatas bantal, kemudian bergerak dengan berirama sampai mengalami orgasme.”

Tipe 3, Menusuk Melawan Benda ketika Bergantung:
“Saya berdiri diatas kursi dengan sandaran belakang kursi yang menonjol tetapi rendah dan pertama-tama mengesek melawan kearahnya kemudian menaikkan diri saya sehingga saya berada diatasnya, dan bergerak kearah bawah. Metode ini memberi banyak kebebasan bergerak untuk tubuh saya, yang mana yang saya sukai. Pertama-tama saya mempelajarinya ketika kanak-kanak saat bermain diatas kursi yang dimikili oleh ibu saya.”

“Saya menarik diri saya keatas dengan pelan-pelan melawan arah bak kamar mandi, dan menekan kemaluan saya melawannya dengan sangat keras. Bak tersebut adalah perangsang karena terasa dingin. Kadang-kadang saya memutar kedua kaki saya untuk menekan lebih keras, dan kadang-kadang “ memukul-mukul” nya untuk mengetarkan vulva.”

"“Saya biasanya menggantung diri saya melawan sebuah furniture (perabot) dan mengesek diri saya melawan furniture tersebut dalam gerakan keatas dan kebawah, pelan-pelan gerakan melingkar. Saya tidak pernah mendengar dilakukannya hal seperti ini sebelumnya dan saya tidak tahu dimana saya mendapatkannya, tetapi pada usia muda ini diberikan saya orgasme yang cepat, atau beberapa orgasme. Ini adalah cara yang bagus, ini hanya memberikan anda berulang-ulang pada telapak-telapak dari tangan anda.”

Tipe 4, Menyilangkan Kaki dan Mengencangkan Otot-otot Paha dan Pinggul:
“Saya berbaring pada punggung saya, dengan kedua kaki saya berdempetan, dan bergerak cukup sedikit sampai tepat sebelum saya mengalami orgasme; kemudian saya cukup kaku, menekan vagina saya disisi bagian dalam, bergerak perlahan-lahan. Tetapi ini merupakan rangsangan clitoral dan penekanan yang dibagian dalam membuat saya mengalami orgasme. Saya menekan seluruh daerah pinggul dengan cara itu dan sisi yang berdampingan dari pantat saya menjadi sangat kencang kaku.”

“Saya masturbasi dengan cara mengesekkan kedua paha saya bersama-sama. biasanya dengan berbaring, tetapi ini bisa dilakukan dengan duduk (didalam kantor, diatas bis, dan lain-lain). Saya mengeseknya dengan berirama, memberikan tekanan yang halus pada clitoris. Tegangan secara berangsur-angsur terbentuk untuk mencapai suatu orgasme.”

“Saya berbaring diatas tempat tidur, mengunci kedua pergelangan kaki saya bersama-sama, dengan berirama menekan kedua paha saya bersama-sama, berfantasi dan kadang-kadang menyentuh puting saya jika saya mengalami kesulitan mencapai orgasme dengan hanya menekan paha saja.”

“Saya menyilangkan kedua kaki saya dua kali-begitulah, menyilangkannya dan melipat satu pergelangan kaki disekitar kaki yang satunya lagi, yang menciptakan tekanan pada daerah clitoral. Saya tidak pernah menggunakan tangan untuk menyentuh diri saya- tidak harus. Saya menekan kedua kaki saya sampai saya mencapai orgasme, bergerak hanya sedikit. Saya sangat mudah mengalami orgasme.”

“Saya berbaring (sebagian besar saat saya mandi) dan menyilangkan kedua kaki saya; saya mengusap payudara saya dan sedikit bergerak keatas dan kebawah ketika rangsangan terbentuk. Saya tetap menekan payudara saya dan kemudian saya mengalami orgasme.”

Tipe 4, Dengan Bantal, Handuk, atau Objek lain yang ditahan diantara kaki:
“Mula-mula saya mendapat rangsangan juga dari luar atau mengatakan pada diri sendiri cerita-cerita atau fantasi, kemudian saya berbaring dan meletakkan lengan kanan saya melalui selangkang pada pinggang saya atau merendahkan lengan saya pada labia dan clitoris saya (Saya bisa juga berpakaian atau telanjang) dan tangan saya atau pergelangan kaki saya atau betis saya dan mendekatkan paha saya pada lengan saya. Tangan kiri saya menopang saya (jika berbaring pada sisi samping saya), atau cara lainnya. Bermain dengan puting susu saya. Saya guncang pinggul saya atau panggul saya untuk pergesekan. Kadang-kadang saya gunakan jari-jari saya atau tangan untuk labia saya, pada clitoris saya, atau naik ke vagina saya.”

“Saya ikat sebuah selimut dan seprai, tempatkan bagian tersebut diantara kedua kaki saya, yang saling menekan dengan rapat sekali, dan kemudian saya mengesekkan seprei tersebut kedalam dan pada kemaluan saya khususnya clitoris saya, tidak menggunakan tangan, hanya gerakan pinggul dan kaki saya mulai berfantasi sebuah situasi dan mengalami orgasme dalam beberapa menit kemudian.”

“Kaki saya disilang ketika saya mengepit erat suatu objek yang menyentuh clitoris saya dan jalan masuk ke vagina saya seperti benda/objek yang sedikit dipanjangkan. Biasanya saya tetap menempatkannya diluar pakaian dalam saya. Saya jarang menggunakan tangan saya, saya hanya menekan kedua paha saya yang paling atas bersama-sama pada labia saya. Masturbasi saya adalah pada dasarnya hanya penempatkan benda-benda dan menggoyangkan bagian panggul saya, bagian penekanan pada kedua paha saya yang paling atas berlawan labia saya.”

“Saat saya mastrubasi, saya biasanya menekan keras kedua kaki saya bersamaan (atau saling melilitkan disekeliling satu sama lain) dan menggunakan sebuah handuk, menekannnya berlawanan pada clitoris saya secara berirama sampai saya mengalami orgasme.”

“Saya menggunakan sebuah handuk atau objek lainnya yang kokoh tetapi lembut. Saya memegangnya diantara kedua kaki saya lainnya yang kokoh mengesekkannya naik dan turun atau menekannya dengan kedua paha saya. Saya bisa sedikit terangsang oleh gesekan jari-jari saya secara langsung pada alat kelamin saya, tetapi tidak bisa menyentuh clitoris saya, kerena terlalu sensitif. Kenyataannya, saya lebih baik menggunakan celana ketat pendek sehingga saya tidak menjadi terlalu dirangsang secara langsung. Kedua kaki saya harus menjepit sebuah bantal. Tidak akan bisa terpisah. Saya bergerak cukup banyak tetapi tidak perlu oleh karena itu saya menyukai tidak menggunakan penutup, bagian pantat saya dan kaki saya, khususnya terlihat.”

Tipe 5, Pijatan Air:
“Saya masturbasi hanya dengan air dan shower. Saya mengerahkan pada clitoris (kelentit) saya, kedua kaki terbuka/ terpisah. Kadang-kadang saya memasang sebuah selang karet dan duduk pada sisi bak mandi dan mengunakan aliran air yang tetap. Atau saya berbaring pada bak mandi dan membiarkan air shower menimpa clitoris saya jika cukup keras.”

“Saya berbaring dalam bak mandi pada punggung saya dengan aliran air yang deras pada vagina saya, kemaluan, dan clitoris saya. Lebih keras tekanan dan lebih panas air, maka lebih cepat orgasme.”

“Saya membuka kepala dari shower saya untuk membiarkan aliran air yang kuat keluar. Saya membiarkan bibir vagina memeperlihatkan clitoris saya. Air bisa dibuat sedikit digerakkan untuk menggoda dam memperpanjang kenikmatan. Saya biasa melakukannya dengan berdiri. Berbaring akan lebih bagus, tetapi anda harus melihat rambut dan wajah anda basah. Orgasme ini berhasil membawa semuanya pada saya, dan bisa menjadi orgasme yang berulang-ulang.”

“Saya masturbasi dengan air lebih disukai aliran setengah inci dilengkungkan sehingga pantat saya tidak menghentikan aliran. Kaki saya bertahan didinding dan terpisah sekitar 2 kaki panjangnya dan berbaring dengan punggung saya.”

“Kadang-kadang saya membuat diri saya mengalami orgasme dalam bak mandi. Pertama-tama saya membangkitkan gairah saya dengan jari-jari, kemudian saya membiarkan air mengalir dan masuk kedalam posisi akrobatis sehingga vagina saya secara langsung berada dibawah tekanan rendah pada clitoris saya. Saat saya menjadi bergairah saya jalankan air dan membiarkan air menghantam masuk kedalam vagina saya dan kemudian saya mengalami orgasme dan ini merupakan perasaan yang sangat fantastis.”

Tipe 6, Hanya Pemasukan pada Vagina:
“Biasanya saya masturbasi dengan jari saya dan menyentuh payudara-payudara saya dengan tangan saya yang lain, tetapi tidak selalu. Kadang-kadang saat saya berbaring di bawah sinar matahari dengan pakaian renang dan saya akan mulai merasa seksi, saya mengakhirinya kemudian pergi kedalam untuk masturbasi (saat saya sendirian di rumah). Saya biasanya menggunakan gerakan kebelakang dan kedepan pada vagina saya, atau hanya menahan jari-jari saya disana sesaat. Kedua kaki saya cukup terbuka lebar dengan kedua lutut saya berada diatas dekat dengan saya. Kadang-kadang saya bergerak banyak, tergantung pada intensitas perasaan saya pada waktu tersebut.”


Metode Masturbasi [ bag 2] Rating: 4.5 Diposkan Oleh: KolBuntet